Tangisan adalah proses fisiologis dalam kehidupan bayi. Semua bayi normal menangis untuk berkomunikasi dengan orang lain. Karena mereka tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, menangis adalah satu-satunya cara untuk berkomunikasi. Ketika merasa tidak nyaman, mereka akan menangis, misalnya karena lapar, basah, terlalu panas atau dingin, pakaian yang terlalu ketat, atau rasa sakit. Beberapa anak memerlukan kehadiran seseorang, jika tidak mereka akan menangis tanpa alasan tertentu. Meskipun menangis dianggap sebagai hal yang normal, hal itu mungkin membuat anggota keluarga khawatir. Oleh karena itu, alasan menangis harus diidentifikasi dengan tepat dan diatasi.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menghadapi bayi yang menangis.
- Tidak Boleh Mengguncang Bayi Dengan Kasar.
- Lepaskan Pakaian yang Terlalu Ketat.
- Jika Ruangan Panas, Nyalakan Kipas dan Buka Jendela.
- Ganti Popok yang Basah dan Bersihkan dengan Lembut.
- Usap Punggungnya atau Elus Kepalanya Pelan-pelan.
- Berikan ASI untuk Menenangkan.
- Jika Cuaca Dingin, Selimuti dengan Handuk yang Lembut.
- Goyangkan Pelan-pelan dalam Pelukan dan Berjalan Perlahan di Ruangan.
- Berikan Boneka Musik dan Biarkan Dia Mendengarkannya.
- Coba Gunakan Dot atau Bantu Dia Menghisap Jempolnya.
- Jika Tidak Ada Respon, Ganti Posisinya.
- Berjalanlah di Luar Ruangan bersamanya.
- Letakkan di Ayunan dan Ayunkan Pelan-pelan.
- Jika Tidak Ada Respon, Minta Orang Lain untuk Membawanya.
Meskipun telah mencoba langkah-langkah ini, jika bayi terus menangis, perhatikan tanda-tanda berikut.
Tanda-tanda dan Kemungkinan Penyebabnya:
- Tekan perutnya dengan lembut, jika dia meronta atau menolak:
- Kolik.
- Tarik telinganya dengan lembut, jika dia semakin tidak nyaman atau menolak sentuhan:
- Sakit telinga.
- Raba suhu tubuhnya dengan belakang tangan Anda:
- Demam karena infeksi.
- Periksa kulitnya dari kepala hingga kaki:
- Penyakit kulit, ruam popok, campak, vesikel, alergi, dll.
- Perhatikan hidungnya untuk keluarnya cairan:
- Rhinitis.
- Gerakkan kepala dengan lembut untuk mendeteksi kekakuan leher:
- Meningitis, cedera kepala, dll.
- Dekatkan telinga Anda ke dadanya untuk mendengar suara gemeretak:
- Mukus berlebih di saluran napas.
- Periksa lubang duburnya:
- Erosi anal, polip rektum, cacing-cacing.
- Periksa alat kelaminnya:
- Keluaran atau erosi apa pun.
- Pada bayi laki-laki, periksa testisnya yang mungkin bengkak atau nyeri:
- Orkitis, torsi testis.
- Perhatikan gerakan tubuhnya dan cari tanda-tanda kejang, demam tinggi, muntah, batuk, atau kesulitan bernapas:
- Konsultasikan dengan dokter untuk pengobatan yang tepat.
Kesimpulan:
Tangisan bayi adalah cara alami bagi mereka untuk berkomunikasi. Dalam menghadapinya, penting bagi orangtua untuk memahami dan menanggapi kebutuhan bayi dengan lembut. Jika tangisannya terus berlanjut tanpa sebab yang jelas, perhatikan tanda-tanda fisik dan konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kesehatan dan kenyamanannya.